Tips Mempersiapkan Kolam Nila yang Tepat
Agar konsumsi ikan dari masyarakat Indonesia terus meningkat, ada baiknya jika bisnis budidaya ikan air tawar semakin dipopulerkan dan dilakukan oleh orang banyak. Salah satu jenis ikan air tawar yang populer dibudidayakan adalah ikan nila.
Keberhasilan budidaya nila bisa ditentukan dari terpenuhinya kebutuhan operasional yang dibutuhkan oleh ikan nila, salah satunya adalah kolam. Kolam ikan nila yang akan digunakan harus diberikan beberapa tindakan agar tidak membahayakan kehidupan ikan yang akan berlangsung di dalam kolam. Oleh karena itu, pH dan kandungan oksigen harus disesuaikan dengan kebutuhan ikan. Selain itu, kolam yang akan digunakan sudah harus mengandung pakan alami bagi nila sehingga bisa mencukupi kebutuhan pakan ikan. Kolam ikan nila tidak bisa langsung digunakan.
Nah, bagaimana tips yang benar untuk mempersiapkan kolam/tambak ikan nila yang tepat?
Caranya :
Melakukan Pengeringan
Kolam yang akan digunakan harus disurutkan airnya hingga habis dan dijemur di bawah sinar matahari selama 3—4 hari. Lumpur, sisa pakan, dan sisa kotoran yang terjebak dalam kolam atau menempel pada dinding kolam harus dibersihkan. Hal tersebut berguna untuk mengurangi jumlah lumpur dan meminimalisir keberadaan parasit di dalam kolam.
Memberikan Kapur
- Kapur yang digunakan adalah kapur pertanian, kapur tohor, dan kapur dolomit. Setelah kolam dikeringkan, kolam diberikan kapur pertanian yang dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk dan penambahan air. Kapur pertanian berfungsi untuk menjaga kestabilan pH.
- Sementara, kapur tohor berfungsi membasmi berbagai macam jenis parasit atau ikan yang berada di dalam kolam dan berpotensi menjadi kompetitor. Namun, kapur tohor diberikan terpisah dari pupuk dan biasanya ditebar pada saat kolam masih kering.
- Kapur dolomit bisa digunakan secara terpisah ataupun bersamaan dengan pemupukan. Kapur dolomit juga berfungsi menjaga kestabilan pH, tanah, dan air. Dosis kapur yang digunakan sebesar 10—20 gram/m2.
Melakukan Pemupukan
Pemupukan dilakukan dalam kondisi kolam sudah diisi air setinggi 10—20 cm. Pupuk yang diberikan berupa pupuk kandang dari kotoran ayam (lebih baik gunakan kotoran ayam pedaging). Pupuk disebar secara merata di dalam kolam. Dosis yang digunakan sebesar 200 gram/m2 luas kolam. Selanjutnya, tambahkan air hingga mencapai ketinggian 30—40 cm.
Memberikan Inkubasi pakan alami
Lakukan penebaran bibit kutu air (Moina dan Daphnia) ke dalam kolam. Diamkan selama 5—7 hari. Setelah itu, kolam sudah siap digunakan karena sudah berisi banyak pakan alami berupa kutu air yang sudah berkembang biak.
Semoga bermanfaat.
Informasi lebih lanjut tentang produk-produk PT. Mutiaracahaya Plastindo, bisa didapatkan lewat menghubungi kami disini.