Irigasi untuk Tumbuh Kembang Tanaman Ternyata Beragam

Air tentu menjadi elemen krusial dalam hal tumbuh kembang tanaman. Karena air bisa menjaga lahan pertanian untuk tetap subur dan produktif. Dan dalam istilah pertanian, air diintegrasikan menjadi sebuah sistem yang sering disebut sebagai irigasi. Yang mana ternyata punya bermacam-macam tipe dalam pertanian, apa saja?

This image has an empty alt attribute; its file name is 119.jpg

Irigasi dalam pertanian merupakan aspek yang cukup penting. Bagi yang belum tahu, irigasi bisa diartikan sebagai pengairan, yang berfungsi untuk mengairi lahan pertanian atau perkebunan.

Berikut ini adalah beragam tipe irigasi dalam pertanian.

Irigasi Permukaan

Irigasi permukaan sendiri dianggap sebagai metode paling kuno dalam pertanian Indonesia. Metode ini juga terbilang paling mudah, yaitu air untuk irigasinya biasanya diambil dari sumber air terdekat, seperti sungai atau bahkan waduk (bendungan). Metode ini mengharuskan posisi sumber air lebih tinggi dari lahan agar airnya bisa mengalir sebagaimana sifat air yang hanya bisa mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah.

Irigasi Bawah Permukaan

Berbeda dengan sebelumnya, pengairan/irigasi bawah permukaan lebih fokus pada air di bawah tanah, seperti namanya. Karena itulah, pipa yang digunakan tidak seperti irigasi permukaan yang berada di atas tanah, namun ditanam di bawah tanah dan menuju langsung ke akar tanaman. Artinya, air yang dialirkan ini lebih menyasar pada akar tanaman. Dari akar, nantinya air bisa tersalurkan ke semua bagian tanaman secara menyeluruh, dan akar bisa makin kuat.

Irigasi dengan Pancaran

Untuk irigasi yang satu ini terbilang lebih modern ini menggunakan alat seperti pancuran yang kemudian menyemburkan air di lahan pertanian. Dengan menggunakan pancaran atau pancuran, maka persebaran airnya bisa lebih menyeluruh layaknya hujan.

Irigasi Pompa Air

Irigasi jenis ini lebih mengandalkan tenaga mesin. Meski demikian, sumber airnya juga harus bisa diandalkan agar saat musim kemarau, supaya tanamannya tetap bisa disuplai air. Jika saat musim kemarau sumber airnya kering, maka irigasi ini jadi tidak berfungsi. Untuk sumber airnya sendiri, biasanya diambil dari sumur terdekat.

Irigasi Tetes

Irigasi tetes ini mirip dengan irigasi bawah permukaan. Namun, keluarnya air tidak memancur, melainkan berupa tetesan saja dan langsung mengarah ke akar. Tujuan dari irigasi tetes ini adalah agar tak banyak air yang terbuang percuma dan tak perlu membasahi lahan. Irigasi jenis ini cocok untuk tanaman pada awal-awal masa pertumbuhan.

Informasi lebih lanjut tentang produk-produk PT. Mutiaracahaya Plastindo, bisa didapatkan lewat menghubungi kami disini.

%d bloggers like this: