Pemilihan Lokasi Tambak Udang, Berdasarkan Apa?
Memulai usaha tambak budidaya udang bukanlah sesuatu yang mudah. Perlu ilmu pengetahuan yang cukup untuk bisa mengelola usaha tambak udang agar bisa sukses dan berhasil. Salah satu ilmu pengetahuan yang harus Anda ketahui adalah tentang tips, trik atau cara memilih lokasi dan mengurus perlengkapan pendukung yang bisa membantu usaha tambak budidaya udang Anda berhasil.
Mau tahu seperti apa, cara-cara memilih lokasi untuk usaha tambak budidaya udang yang benar?
Dalam memulai usaha budidaya tambak udang sebenarnya tidak hanya pemilihan lokasi yang harus Anda perhatikan. Namun juga bagaimana desain kolam tambak yang baik dan memikirkan juga tentang konstruksi tambak yang benar.
Tapi kalau Anda bisa memilih lokasi tambak budidaya udang dengan benar, maka potensi untuk menghabiskan biaya produksi yang lebih besar akan berkurang.
Jadi penting sekali untuk teliti dan hati-hati dalam menentukan lokasi tambak budidaya udang.
Pada dasarnya pemilihan lokasi budidaya tambak udang harus dibangun dengan kemampuan, untuk bisa mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan terhadap lingkungan alam dan sosial. Oleh karena itu, ada beberapa persyaratan yang harus Anda perhatikan ketika akan memilih lokasi tambak budidaya udang :
- Memilih lokasi yang memiliki suplai/sumber air yang cukup.
- Menghindari daerah lokasi tambak yang kualitas airnya fluktuatif.
- Memilih lokasi yang berpotensi memiliki keberlanjutan budidaya untuk jangka waktu yang lama.
- Memilih lokasi yang terintegrasi dengan komunitas sekitar.
- Calon lokasi tambak harus bisa dibangun dengan tidak menimbulkan efek negatif bagi alam.
Setelah memperhatikan syarat-syarat di atas, Anda juga wajib mempelajari aturan tertulis yang ada dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nomor 75, berikut ini:
- Terletak di daerah pantai dengan fluktuasi pasang-surut air 2-3 meter.
- Terhindar dari banjir.
- Jenis tanah bertekstur lumpur liat atau lumpur berpasir, dengan kandungan pasir kurang dari 20%.
- Mempunyai sumber air tawar dengan kapasitas yang besar.
- Jauh dari limbah pencemaran limbah beracun dan berbahaya.
- Lokasi tambak sebaiknya berjarak 50-150 meter dari bibir pantai.
- Mempertimbangkan fungsi konservasi dan meminimalisir gangguan terhadap lingkungan sekitar.
- Lokasi tambak harus tersedia prasarana transportasi dan komunikasi yang memadai.
- Di sekitar lokasi harus memiliki green belt sebagai daerah penyangga berupa hutan bakau.
Kenapa tambak budidaya harus dibangun di sekitar kawasan green belt? Alasannya adalah dengan memilih lokasi di kawasan green belt (sebaiknya berada pada bagian belakang green belt dengan lebar minimal 200 meter dari bibir pantai), Anda bisa melindungi tambak udang milik Anda dari erosi, abrasi dan tiupan angin kencang yang berpotensi mengganggu fasilitas pendukung tambak.
Semoga informasi di atas, bermanfaat.
Informasi lebih lanjut tentang produk-produk PT. Mutiaracahaya Plastindo, bisa didapatkan lewat menghubungi kami disini.