Daerah Penghasil Bawang Merah di Indonesia, Ada di Mana Saja?
Di Indonesia, bawang merah menjadi salah satu rempah-rempah yang sering digunakan sebagai bumbu masakan. Semakin banyaknya kegunaan dan permintaan terhadap bawang merah, maka banyak daerah di Indonesia yang mulai membudidayakannya.
Mari kita bahas satu persatu daerah penghasil bawang merah terbesar di Indonesia.
- Malang. Merupakan daerah yang cocok untuk dijadikan lahan pertanian karena memiliki iklim yang sejuk. Maka tidak heran bahwa pertanian di sana bisa dikatakan maju. Tidak hanya apel saja yang identik dengan kota tersebut, ternyata Malang juga menjadi salah satu penghasil bawang merah dari Jawa Timur. Tepatnya di Kecamatan Pujon dan Ngantang Kabupaten Malang. Pada tahun 2019, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang yang bekerja sama dengan para pertanian bawang merah menginisiasikan metode baru yang disebut True Shallot Seed (TTS) untuk mengembangkan produktivitas bawang merah. Dengan metode tersebut, bawang merah yang dihasilkan setiap kali panen yaitu sekitar 24,5 ton/hektar.
- Garut. Kota Garut sendiri memang merupakan salah satu sentra penghasil bawang merah di Indonesia khususnya di Jawa Barat. Tak heran bahwa hasil panen bawang merah di Garut terus mengalami peningkatan selam empat tahun berturut-turut yaitu pada tahun 2014 hingga 2017. Peningkatan hasil panen pada tahun 2014 sampai 2017 tersebut bersumber dari Dinas Pertanian Kabupaten Garut. Pada tahun 2014, menghasilkan bawang merah sebanyak 17.90 ton/1.841 hektar. Meningkat pada tahun 2015 menjadi 22.010 ton/2.242 hektar. Kemudian pada tahun 2016 berhasil meningkatkan lagi menjadi 30.352 ton/3.084 hektar. Bahkan, pada tahun 2017 bisa mencapai sampai 35.998 ton/3.651 hektar.
- Demak. Agroekosistem (yang mendukung, kesesuaian lahan, pangsa pasar bagus, dan minat petani yang tinggi) menjadikan budidaya bawang merah di Demak semakin optimal. Sejak tahun 1970-an, Demak menjadi daerah dengan penghasil bawang merah terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Daerah Brebes. Bahkan, pada tahun 2018 Demak berhasil panen bawang merah sampai 423.466 kuintal dengan luas area sekitar 6.000 hektar. Dan sudah semenjak dahulu, kebanyakan warga Demak menjadikan bercocok tanam bawang merah sebagai mata pencaharian utama. Luas ketersediaan lahan pun sebanding dengan banyaknya jumlah warga yang melibatkan diri dengan usaha bawang merah.
- Solok. Kebutuhan bawang merah di luar Pulau Jawa juga cukup tinggi. Pemerintah pun memilih daerah Solok, Sumatra Barat untuk dijadikan sebagai daerah pengembangan budidaya bawang merah yang ada di luar Pulau Jawa. Solok dipilih karena memiliki cadangan lahan yang termasuk luas untuk dijadikan sebagai pengembangan budidaya bawang merah yaitu kurang lebih 8.000 hektar. Setiap tahun petani di Solok mampu menghasilkan bawang merah sampai sekitar 825.000 ton/7.300 hektar. Karena hal itulah, Solok termasuk sebagai daerah penghasil bawang merah di Indonesia.
- Brebes. Brebes adalah salah satu daerah penghasil bawang merah di Indonesia yang telah mampu memenuhi kebutuhan hingga ke luar negeri. Brebes juga menjadi daerah sentra penghasil bawang merah terbesar di tanah air. Berkontribusi dengan memberikan 18,5 persen produksi nasional atau 57 persen produksi dari Jawa Tengah. Meskipun Brebes merupakan daerah penghasil bawang merah terbesar, namun harganya untuk sekarang ini masih lumayan tinggi yakni Rp 35 ribu per kilogram. Hal tersebut dikarenakan pasokan bawang merah yang belum cukup lantaran masih menunggu musim panen. Sedangkan untuk rata rata hasil panen bawang merah selama setahun sekitar 11,09 ton/hektar atau 347,7 ribu ton.
Informasi lebih lanjut tentang produk-produk PT. Mutiaracahaya Plastindo, bisa didapatkan lewat menghubungi kami disini.