Cara Mengolah Lahan Pertanian Pasca Panen
Pada saat musim panen selesai, tidak jarang para petani membiarkan lahan pertanian terlantar begitu saja untuk waktu yang cukup lama. Hasilnya lahan pertanian yang tadinya produktif kemungkinan akan mengalami penurunan kualitas jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi para petani untuk melakukan langkah-langkah di bawah ini agar lahan pertanian kembali membaik dan siap untuk ditanami dengan tanaman lainnya.
Hal-hal apa saja yang perlu Anda persiapkan?
Bersihkan lahan terlebih dulu. Lahan pertanian yang tidak diolah dengan baik pasca panen akan menimbulkan masalah baru. Akibat tidak terawat maka akan tumbuh banyak gulma yang cukup mengganggu. Kondisi tanah pun juga menjadi gersang karena tidak mendapatkan asupan air dengan baik seperti masa tanam sebelum musim panen tiba. Oleh karena itu, untuk mengolah lahan tersebut kembali Anda pun perlu melakukan pembersihan secara menyeluruh. Dengan cara, membabat habis gulma maupun rumput liar yang ada. Biarkanlah hingga kering dan bakarlah di tempat yang aman.
Berikan waktu jeda. Setelah Anda membersihkan lahan pertanian, sebaiknya jangan langsung ditanami atau diolah kembali. Berikanlah waktu jeda agar kondisi lahan membaik. Pastikan pula tanaman rumput liar atau gulma benar-benar bersih dan tidak muncul lagi. Sebab, jika ada beberapa gulma nantinya akan cepat menyebar kembali jika tidak dibersihkan dengan baik. Idealnya jeda waktu yang diberikan untuk lahan pertanian sebelum diolah kembali adalah dua minggu. Waktu dua minggu dirasa cukup untuk mengembalikan kondisi tanah membaik.
Mulailah mengolah lahan. Mengolah lahan pertanian ada beberapa cara yang perlu dilakukan. Pertama, agar tanah dalam kondisi baik Anda bisa membajak tanah hingga tanah tersebut agar hancur dan halus serta tidak padat. Kemudian tambahkan pupuk kandang dalam jumlah secukupnya. Setelah tanah dan pupuk kandang tercampur maka dapat dilanjutkan dengan membuat bedengan secara memanjang. Anda bisa menggunakan mulsa plastik untuk membuat bedengan pada lahan pertanian yang akan diolah kembali. Biasanya mulsa plastik ini digunakan untuk tanaman hortikultura, sayuran, hingga buah-buahan. Bedengan plastik juga berfungsi sebagai sarana untuk mempertahankan kelembapan tanah.
Perhatikan kelembapan tanah. Langkah berikutnya setelah pembedengan adalah Anda perlu melakukan pengairan disekitar area yang ditanami. Tujuannya agar tanah tetap lembab dan jika kelembapan tanah terjaga maka akan mempengaruhi proses pertumbuhan biji tanaman. Meski begitu, Anda tetap harus memperhatikan jumlah air ketika melakukan proses pengairan. Jangan sampai terlalu banyak dan dapat merusak tanaman yang ada. Bila pada proses pengolahan tanah dan melakukan penanaman kondisinya masih terlalu asam, Anda bisa melakukan cara lainnya untuk menurunkan tingkat keasamannya. Salah satunya dengan menggunakan kapur dolomit pada tanah dengan jumlah secukupnya sesuai dengan kebutuhan lahan yang ada.
Terapkan sistem rotasi tanam. Selain dengan cara di atas, mengolah lahan pertanian yang tepat bisa juga diterpkan dengan cara sistem rotasi tanam. Melalui sistem rotasi tanam membuat tekstur tanah tetap optimal pasca panen. Keuntungan lainnya dari sistem ini adalah dapat membuat tanah semakin subur.
Beberapa tanaman yang bisa Anda coba ketika ingin melakukan rotasi di antaranya adalah sayur dan buah seperti cabai, tomat, kubis, kacang tanah, semangka maupun melon.
Perhatikan juga siklus penanaman sayuran tersebut agar memperoleh hasil optimal. Semisalnya, tanaman kubis akan berproduksi tinggi bila ditanam setelah masa panen jagung.
Setidaknya itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan ketika ingin mengolah lahan pertanian kembali menjadi produktif setelah masa panen.
Informasi lebih lanjut tentang produk-produk PT. Mutiaracahaya Plastindo, bisa didapatkan lewat menghubungi kami disini.