Bercocok Tanam Cabai Bagi Para Pemula
Cabai adalah salah satu tanaman pertanian yang cukup mudah dikembangkan oleh pemula. Jadi, yuk cari tahu apa saja tips bercocok tanam cabai yang mudah bagi para pemula.
Memilih bibit
Sebagaimana menanam tanaman pada umumnya, hal pertama yang harus dilakukan adalah pemilihan bibit. Tipsnya :
- Kupaslah semua cabai yang ingin dijadikan bibit, ambil bijinya saja. Rendamlah semua biji cabai tersebut dengan air secukupnya.
- Setelah menunggu beberapa saat, pilihlah biji cabai yang terapung, karena biji yang tenggelam biasanya tidak baik untuk dijadikan bibit.
- Terakhir, jemurlah bibit cabai yang terpilih di bawah sinar matahari. Biarkan hingga bibit tersebut menjadi kering.
Menyiapkan semaian
Setelah berhasil memilih bibit cabai terbaik, langkah selanjutnya adalah menyiapkan semaian. Cara menyiapkan semaian yang paling populer biasanya bisa menggunakan polybag.
Berikut ini langkah-langkahnya :
- Lubangi bagian dasar botol plastik bekas tersebut sehingga ia memiliki lubang seperti polybag. Namun, banyak juga petani di Indonesia yang lebih memilih menggunakan bedengan. Hal ini dikarenakan menurut mereka, menggunakan bedengan dapat memberi hasil yang lebih maksimal.
- Cara bertanam menggunakan bendengan juga cukup mudah. Kita hanya perlu membuat bendengan semaian di lahan kosong.
- Setelah itu, berilah pupuk kandang dan pupuk kimia TSp secukupnya. Selanjutnya, taburkan bibit cabai yang tadi sudah dikeringkan, lalu taburkan di area persemaian.
- Tutuplah bagian atasnya dengan gulma atau alang-alang kering. Bila perlu, buat penyangga sekitar 50 cm di atas bedengan.
Memindahkan bibit ke lahan yang lebih luas
Jika bibit cabai yang kita tanam sudah tumbuh dan memiliki daun kira-kira 5 helai, itu berarti Anda harus memindahkannya ke lahan yang lebih luas.
- Pertama-tama, kita harus menggemburkan lahan terlebih dahulu. Setelah itu, kita harus membuat bedengan lagi dengan ukuran 1-1,5 meter dan ketinggian sekitar 30 cm. Jarak antar bedengar harus berkisar 30-50 cm.
- Selanjutnya, kita harus melubangi tanah (di atas bendengan).
- Ingat, lubang yang dibuat harus memiliki jarak 40-60 cm agar setiap tanaman tidak ‘berebut’ nutrisi. Setelah lubang dibuat, jangan langsung menanaminya dengan cabai yang tadi telah tumbuh.
- Biarkanlah lahan tersebut selama satu hari penuh agar zat-zat yang ada di dalam tanah tercampur dengan rata. Setelah disiram dengan air secukupnya, tanamlah bibit cabai tersebut. Satu lubang untuk satu bibit.
- Terakhir, tutuplah lubang tersebut dengan tanah yang ada di sekitar lubang.
Proses pemupukan
Sebagaimana tanaman pertanian pada umumnya, cabai juga harus diberi pupuk agar hasilnya lebih maksimal. Dalam pengembangan cabai, juga harus melakukan penyemprotan air secara rutin. Selain itu, pemberian pupuk kandang yang dicampur dengan TSp atau Urea secukupnya penting untuk membuat cabai tumbuh baik.
Merawat tanaman cabai
Untuk mendapatkan hasil terbaik, penyiraman dilakukan minimal 2 kali sehari dengan catatan airnya tidak terlalu berlebihan. Selain itu, juga harus membersihkan rumput atau tanaman parasit lain di sekitar tanaman cabai tersebut. Jika tanaman mulai terserang hama, penyemprotan dengan bahan-bahan sejenis pestisida tentu saja diperlukan. Dengan catatan penggunaan dosisnya tepat tidak berlebihan.
Demikian. Semoga informasinya bermanfaat.
Informasi lebih lanjut tentang produk-produk PT. Mutiaracahaya Plastindo, bisa didapatkan lewat menghubungi kami disini.