Belajar Ilmu Bercocok Tanam di Indonesia
Meski dikenal dengan sebutan sebagai negara Agraris (sebagian besar penduduk Indonesia memiliki mata pencaharian sebagai petani atau bercocok tanam) dan Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya alam, baik di darat maupun perairan, tetap saja namanya pekerjaan bercocok tanam tidak bisa dibilang sebagai pekerjaan yang mudah. Karena sesungguhnya sebagai seorang petani atau seseorang di dunia pertanian sedikit susah dan butuh beberapa tahap persiapan. Lalu, adakah cara jitu yang bisa dilakukan untuk memulai memahami dunia pertanian?
Jawabannya ada di penjelasan di bawah ini, ya!
- Memahami ilmu bertani. Tentu saja, segala sesuatu ada ilmunya. Tanpa didasari ilmu, maka apa yang kita lakukan tidak akan bisa berjalan dengan maksimal. Hal itu juga berlaku di bidang pertanian. Dalam bidang pertanian, kita juga harus memahami ilmu bertani, seperti misalnya kapan musim yang baik untuk bertani sampai dengan cara memupuk tanaman yang benar sehingga resiko gagal bisa diminimalisir.
- Memakai bibit unggul. Semua tanaman yang ditanam pastinya memiliki risiko untuk diserang hama atau penyakit. Karena itulah, Anda bisa memilih tanaman yang berbibit unggul dan tahan penyakit. Tanaman yang tahan penyakit ini sangat disarankan bagi Anda yang masih pemula dalam hal bertani. Namun, perlu diperhatikan pula, bahwa tanaman yang tahan penyakit itu juga tergantung pada musimnya. Anda perlu menyesuaikan tanaman dengan musimnya. Contohnya, pada musim kemarau, tanaman lebih rentan diserang oleh virus dari serangga, sementara pada musim hujan, penyakitnya disebarkan melalui bakteri.
- Cara memupuk yang tepat. Sebelum menabur pupuk, ada baiknya Anda mengetahui apa saja unsur yang terdapat di dalam pupuk yang Anda gunakan. Misalnya, pupuk Nitrogen lebih cocok digunakan saat musim kemarau karena pada musim hujan, unsur Nitrogen di udara sangat berlimpah.Pada saat musim kemarau pun, Anda tak perlu menggunakan pupuk Nitrogen dalam jumlah banyak. Anda bisa mempelajari terlebih dahulu pupuk yang Anda gunakan agar hasilnya bisa maksimal.
- Pilih tanaman sesuai musimnya. Tanaman juga termasuk pemilih, karena ada yang bisa bertahan di musim apa pun, namun ada juga yang hanya bisa tumbuh di musim tertentu. Misalnya, tanaman cabai yang hanya bisa ditanam di akhir musim hujan, sehingga saat memasuki musim kemarau sudah bisa dipanen. Begitu pula dengan tanaman jagung, yang harus ditanam pada awal musim kemarau agar lebih mudah mengeringkannya.
- Pakai metode tumpangsari. Berkaitan dengan poin sebelumnya, karena tanaman yang ditanam tergolong pemilih, tak ada salahnya Anda menanam banyak jenis tanaman sekaligus di satu lahan. Metode yang seperti itu dinamakan dengan tumpangsari. Hal itu berguna untuk menghindari Anda dari kerugian.Jika salah satu jenis tanaman Anda tidak bisa tumbuh dengan baik, Anda masih bisa mengandalkan tanaman lainnya, sehingga kerugian bisa dikurangi. Namun, perlu diketahui bahwa tak semua tanaman bisa ditanam secara berdekatan, karena salah-salah malah tanaman itu menguatkan hama dan malah merusak tanaman yang berada di dekatnya.
- Mengolah pertanian sendiri. Untuk mengolah pertanian, agar Anda mendapatkan untung yang lebih banyak, maka sebaiknya Anda mengolahnya dan menjualnya sendiri tanpa tengkulak. Dengan begitu, Anda jadi lebih tahu tentang harga hasil pertanian Anda, dan Anda bisa mematok harga untuk mengambil keuntungan. Tentunya, jangan mengambil untung terlalu tinggi, karena bisa-bisa hasil pertanian Anda jadi tidak laku karena harganya yang terlalu tinggi, dan konsumen lebih memilih untuk membelinya di tempat lain.
Itulah beberapa tips dan cara jitu bercocok tanam di Indonesia. Semoga bermanfaat.
Informasi lebih lanjut tentang produk-produk PT. Mutiaracahaya Plastindo, bisa didapatkan lewat menghubungi kami disini.