Tips Merawat Benih Koi yang Tepat
Usaha budidaya Ikan koi populer di Indonesia sejak tahun 1960-an. Pangsa pasar koi semakin besar seiring berjalannya waktu walaupun dahulu keberadaan ikan ini kurang diminati. Ikan koi impor semakin mahal harganya sehingga harga ikan koi lokal menjadi lebih bersaing.
Nah, untuk berhasil dalam memelihara ikan koi maka Anda harus memperhatikan beberapa langkah dalam merawat benih koi yang benar supaya bisa menghasilkan hasil panen yang berkualitas.
Caranya…
Soal Pakan.
- Memberi pakan alami tersebut dapat diadakan melalui pemupukan kolam yang menggunakan kotoran ayam sebanyak 1,5 kg/m2 ditambah dengan jerami padi secukupnya. Namun, jika jumlah pakan di dalam kolam masih sedikit, Anda terpaksa harus memberikan pakan buatan seperti kuning telur yang direbus, tepung udang, susu bubuk, dan pakan tepung khusus untuk koi.
- Pakan diberikan sebanyak tiga kali sehari, yakni pada pagi, siang, dan sore hari. Jumlah pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan kemampuan konsumsi benih.
- Jumlah pakan yang kurang dapat menyebabkan pertumbuhannya terhambat, sedangkan jumlah pakan yang berlebih akan mengendap di dasar kolam sehingga membuat kualitas air di dalam kolam menurun. Untuk mencegah penurunan kualitas air, Anda perlu membuang secara rutin pakan yang mengendap di dasar kolam.
Berikan tanaman air atau tempat yang teduh.
Perkembangan larva dapat dilihat dari ukuran dan perubahan warna tubuh. Larva berumur 1—4 hari berwarna putih, sedangkan larva berumur 5—15 berwarna kuning, hitam, dan sebagian masih berwarna putih. Umumnya, larva bergerombol dan tersebar di seluruh bidang perairan. Tempat yang teduh dan terlindung sangat disukai, seperti di tepi atau dinding kolam dan di balik tanaman air.
Atur debit air.
Rata-rata anak koi bertambah panjang 1 mm/hari. Setelah berumur sebulan, panjang tubuhnya mencapai 40 mm. Tiga minggu kemudian pertumbuhannya mencapai 5—8 cm. Warna ikan akan keluar setelah ikan berusia 3 minggu. Untuk mencegah keluarnya larva dari kolam pemeliharaan, debit air yang masuk melalui inlet diatur, sekitar 0,5 liter/detik. Inlet bisa berupa pipa PVC yang dilengkapi dengan saringan.
Antisipasi sinar matahari yang berlebihan.
Saat baru menetas, larva masih rentan terhadap perubahan lingkungan. Misalnya, masuknya cahaya matahari langsung dan hujan lebat. Keduanya akan berpengaruh terhadap suhu air. Hal tersebut dapat menyebabkan larva stres dan pada taraf yang kritis bisa menyebabkan kematian. Antisipasi untuk mengatasi hal tersebut dengan memasang terpal plastik di atas bak.Terpal tersebut dapat dipasang saat matahari sedang terik atau hujan lebat.
Semoga informasi di atas bermanfaat.
Informasi lebih lanjut tentang produk-produk PT. Mutiaracahaya Plastindo, bisa didapatkan lewat menghubungi kami disini.