Budidaya ikan lele yang ada saat ini terus berkembang ke arah yang lebih canggih karena teknologi budidayanya relatif mudah diaplikasikan bagi masyarakat. Apalagi budidaya lele juga bisa dilakukan di lahan sempit, yang populer dengan nama budidaya bioflok. Gimana caranya?
Budidaya dengan sistem bioflok yang sudah disosialisasikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini, memang sekarang jadi trik jitu untuk berbudidaya ikan lele. Adapun bioflok ini merupakan sistem budidaya dengan membuat kolam bundar, dan memanfaatkan bakteri yang membentuk flok.
Adapun untuk pembuatan kolam bundar ini Anda harus menyiapkan :
- Terpal khusus kolam bulat.
- Terpal talang.
- Besi wire-mesh (diameter minimal 7 mm, panjang 5.4 mm, lebar 2.1mm)
- Cat
- Pipa PVC.
- Cable ties.
- Gergaji besi.
- Las listrik.
Langkah-Langkah :
- Potong wiremesh menjadi dua bagian sama panjang.
- Gabungkan kembali wire-mesh menggunakan las sehingga ukurannya menjadi dua kali lipat dari ukuran semula.
- Satukan ujung wire-mesh dengan las hingga terbentuk bulat sebagai rangka kolam.
- Untuk meletakkan kolam terpal, buat lingkaran yang ukurannya sama dengan kerangka besi yang sudah dibuat sebelumnya. Kemudian buat kontur tanah yang mengerucut di bagian tengah.
- Buat lubang pembuangan di bagian tengah kolam.
- Pada lingkaran tanah yang mengerucut tadi, letakkan kerangka besi.
- Di bagian sisi dalam kerangka besi, pasangkan karpet talang dan diikat dengan cable ties.
- Pasangkan terpal hingga terbentuk kolam bulat yang rapi.
- Lubangi bagian tengah sebagai saluran pembuangan dan masukkan pipa PVC di sana lalu rekatkan dengan terpal.
- Silakan mulai mengisi kolam anda dengan air. Jangan lupa bangun rangka baja ringan untuk melindungi kolam karena untuk kolam dengan sistem bioflok harus terhindar dari sinar matahari dan hujan.
Biasanya ukuran kolam bundar ini dibuat dengan diameter 3 meter, ketinggian 1 meter, yang diisi air setinggi 90 cm dan mampu menampung 3.000 ekor lele. Nantinya setelah kolam jadi, baru kemudian diisi air dengan ditambah bakteri, tetes tebu, dedak dan lain-lainnya. Setelah itu, sekitar 3-4 hari kemudian baru diisi benih lele.
Kemudian nantinya di kolam tersebut akan ditambah dengan penyuplai oksigen. Selain itu, di dalam kolam juga akan dipasang pipa yang disalurkan keluar sebagai pipa pengatur ketinggian air. Hal ini dilakukan jika kolam misalnya terisi air hujan maupun diisi air sampai penuh, dengan sendirinya air dan kotoran maupun endapan lainnya akan keluar melalui pipa pengatur ketinggian tersebut.
Nah, Keuntungan berbudidaya dengan metode bioflok ini adalah meski lahan yang dipunya terbatas, hasilnya akan jauh lebih maksimal, kualitas daging ikan pun akan lebih bersih.
Informasi lebih lanjut tentang produk-produk PT. Mutiaracahaya Plastindo, bisa didapatkan lewat menghubungi kami disini.