Tips untuk Mengoptimalkan Penggunaan Mulsa

Penggunaan mulsa plastik dalam pertanian memilik fungsi yang penting. Penggunaan mulsa plastik ini juga sudah banyak dilakukan atau diterapkan oleh petani di Indonesia, untuk meningkatkan produksi tanaman. Beberapa manfaat yang diperoleh dari penggunaan mulsa ini selain meningkatkan produksi tanaman adalah: menjaga kelembaban tanah, mempercepat masa panen, dan mencegah hama penyakit tanaman. Selain itu, dengan penggunaan mulsa pada permukaan tanah, dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan tanaman.

Namun ternyata,

  • Pemasangan mulsa plastik yang salah atau kurang tepat, dapat menyebabkan beberapa kerugian. Rongga udara yang terlalu lebar, dapat menyebabkan matinya tanaman. Sinar matahari yang masuk dapat meningkatkan suhu udara tanah di dalam mulsa. Panas sinar matahari tersebut masuk dari rongga diantara mulsa dengan tanah, dan tidak bisa keluar lagi. Panas yang tidak dapat keluar tersebut justru akan membuat tanaman mati kepanasan.
  • Pemasangan mulsa plastik yang tidak rata juga dapat menyebabkan genangan air pada permukaan mulsa. Genangan tersebut dapat merusak mulsa dan mengurangi umur pakai mulsa. Selain menimbulkan genangan, pemasangan mulsa yang tidak rata juga dapat menyebabkan mulsa tersebut mudah robek karena gesekan antara mulsa dengan permukaan tanah yang tidak rata. Apabila mulsa rusak atau robek, maka sama saja petani tidak menggunakan mulsa dalam pertanamannya.

Dan untuk mengoptimalkan pemasangan mulsa dan mencegah kerugian yang ditimbulkan akibat pemasangan mulsa yang kurang tepat, berikut beberapa hal yang harus dilakukan :

Mengolah Tanah Guludan dengan Sempurna

Dalam mengolah tanah guludan, usahakan jangan sampai ada tanah yang masih berbentuk bongkahan. Tanah yang masih berbentuk bongkahan ini dapat menjadikan mulsa tidak terpasang secara sempurna, dan dapat menimbulkan banyak benjolan pada mulsa. Hal ini yang dapat menimbulkan genangan atau sobeknya mulsa. Selain itu, permukaan yang tidak rata juga dapat membuat rongga antara mulsa dan tanah. Sebelum mulsa dipasang, sebaiknya pengolahan tanah dilakukan sebanyak 2-3 kali, sampai tanah menjadi halus. Setiap pengolahan diberi selang waktu 5-7 hari, atau hingga tanah kering. Setelah halus, permukaan atas dan tepi guludan diratakan dengan menggunakan kayu atau papan.

Membuat Tepi Guludan Menjadi Cembung

Bagian tepi guludan dibuat cembung sempurna dengan cara dipukul menggunakan kayu atau papan. Apabila tepi guludan tidak berbentuk cembung sempurna, penahan mulsa tidak dapat menahan mulsa dengan kuat. Jika mulsa tidak ditahan dengan kuat, kerutan dan benjolan akan muncul pada permukaan mulsa. Mulsa yang berkerut dan terdapat benjolan inilah yang menyebabkan air mudah menggenang pada permukaan mulsa. Selain itu genangan air tersebut juga bisa merobek bagian permukaan mulsa.

Memasang Mulsa di Siang Hari

Sama seperti plastik lainnya, mulsa plastik pun dapat melar ketika suhu tinggi. Oleh karena itu, hal ini dapat dimanfaatkan petani untuk memasang mulsa di siang hari, saat suhu sedang tinggi. Jika mulsa dapat ditarik kencang, maka akan mengurangi kemungkinan munculnya kerutan pada mulsa.

Pastikan Menarik Mulsa dengan Kuat

Pemasangan mulsa sebaiknya dilakukan minimal 2 orang, agar mulsa dapat ditarik dengan kuat. Mulsa harus ditarik dengan kuat baik melintang maupun searah guludan. Hal ini bertujuan agar tidak ada bagian mulsa yang mengkerut atau tidak rata.

Semoga informasi di atas bermanfaat.

Informasi lebih lanjut tentang produk-produk PT. Mutiaracahaya Plastindo, bisa didapatkan lewat menghubungi kami disini.

%d bloggers like this: