Seluk Beluk Tentang Tanaman Buncis

Budidaya tanaman tidak pernah ada habisnya untuk dikulik. Selalu ada hal-hal unik yang bisa dipelajari dari sebuah tanaman. Misalnya tentang tanaman buncis yang akan kita bahas berikut ini.

Yap, tanaman buncis ini adalah jenis tumbuhan sayuran buah semusim yang termasuk juga dalam grup polong-polongan atau leguminosa. Buncis dalam bahasa latin dinamakan Phaseolus vulgaris, yang mana bagian buah, isi buah dan daunnya bisa digunakan sebagai sayuran.

Nah, selain itu apa saja fakta lain seputar tanaman buncis? Yuk, sama-sama cari tahu!

Di Indonesia sendiri terdapat 2 kategori tanaman buncis, yakni jenis menjalar dan jenis vertikal. Bedanya apa?

  • Kalau tanaman buncis jenis vertikal mempunyai batang yang pendek dan tidak memerlukan lanjaran/ajir. Tinggi tumbuhan buncis jenis vertikal cuma kurang lebih 60 – 70 cm, sama identik seperti tumbuhan kacang hijau atau kacang kedelai.
  • Nah sebaliknya jenis tanaman buncis menjalar tingginya dapat menggapai 3 meter dan Anda harus memakai lanjaran/ajir dalam proses budidayanya. Buncis bisa tumbuh di hampir seluruh daerah Indonesia, khususnya daerah-daerah sentra sayuran dan daerah tanah dataran tinggi. Karena buncis termasuk jenis tanaman yang mempunyai stadium adaptasi yang baik pada cuaca dan lingkungan.

1. Aturan Tanah Bagi Tumbuh-Kembang Buncis

Buncis secara umum mampu berkembang di dataran rendah, dataran menengah ataupun dataran tinggi yang mana serasi dengan tipe varietasnya. Jenis tanaman ini sanggup dibudidayakan bagi seluruh tipe tanah, seperti daerah lempung, tanah liat berpasir atau tipe daerah yang lain, dengan ketentuan daerah tersebut tidak sedikit mengandung komponen hara. Buncis juga memerlukan cahaya mentari secara penuh sepanjang hari., Sebab temperatur optimal pada pertumbuhan dan perkembangan buncis sekitar, 20 sampai 25 derajat celcius. Tanaman buncis mampu ditanam buat masa hujan ataupun masa kemarau, mengutamakan irigasi yang lumayan namun tidak suka daerah yang terlampaui becek.

2. Perencanaan Lahan Budidaya Buncis

Lahan bagi budidaya buncis terlebih dulu dibersihkan dari rumput liar dan gulma. Selanjutnya tanah digemburkan dengan metode dibajak atau dicangkul. Nah, biar enteng dalam perawatannya, buatlah bedengan sesudah tanah digemburkan. Bedengan dibuat dengan lebar 80 – 100 cm, tinggi bedengan 10 – 30 cm atau disesuaikan dengan keadaan lahan. sela antar bedengan sela 50 – 60 cm. Nah sesudah bedengan tuntas, lanjutkan dengan melaksanakan testimoni pH tanah. Caranya dengan mengambil beberapa contoh tanah dengan cara acak guna beberapa titik. Apabila sesudah pH dicek ternyata di bawah 5, taburkan pupuk dolomit atau kapur pertanian dengan standar yang disesuaikan dengan keperluan.

Berikut ini tutorial perencanaan lahan budidaya buncis guna masa kemarau dan masa hujan :

a. Budidaya menanam Buncis di Musim Kemarau

Jika budidaya dilakukan di musim kemarau, bedengan sebaiknya dibuat tidak terlampaui tinggi. Mengapa? Karena bedengan yang tinggi cenderung dapat menciptakan tanah lebih cepat kering, sedangkan air di musim kemarau lebih susah didapat daripada di musim hujan. Jadi supaya air dapat bertahan lebih lama, akan lebih baik jika bedengan dibuat rendah.

b. Budidaya menanam Buncis di Musim Hujan

Jika budidaya dilakukan di musim hujan, sebaiknya pakai mulsa plastik dan jangan lupa untuk membuat bedengan lebih tinggi dari biasa. Karena buncis amat sangat peka terhadap genangan air dan keadaan tanah yang terlampaui lembab atau becek. Sehingga sangat penting menggunakan plastik Mulsa di saat bertanam buncis di musim hujan. Sebab, plastik Mulsa sangat berguna untuk memelihara kelembaban tanah serta membuat konsistensi tanah tetap stabil.

  • Dan jika budidaya buncis dilakukan memakai mulsa, biarkan bedengan/tanah tersiram air hujan dulu sebelum pemasangan mulsa dilakukan. Setelah itu biarkan selama kurang lebih 10 sampai 15 hari sebelum penanaman dilakukan.

3. Pemberian Pupuk Basic Budidaya Buncis

Supaya tanaman buncis berkembang dengan baik, memberi pupuk basic sesudah pengerjaan bedengan rampung adalah hal yang harus Anda lakukan. Pupuk basic bagi tanaman buncis yakni kompos/pupuk kandang, TSP, KCL dan ZA. takaran pupuk basic guna 1000 lubang tanaman buncis yakni ; 15 – 25 karung pupuk kandang, 20 kg TSP, 10 kg KCL dan 10 kg ZA.

kadar ini tidak baku dan bisa disesuaikan sesuai dengan keadaan produktivitas tanah.
  • Pupuk basic untuk tanaman buncis ditaburkan secara merata di atas bedengan, selanjutnya pupuk ditutup dengan tanah atau diaduk sampai rata.

4. Bibit Budidaya Buncis

Buncis adalah jenis sayuran semusim yang metode kembang-biaknya dilakukan dengan biji. Nah bibit buncis mampu diperoleh dengan metode menciptakan bibit tunggal yang berasal dari tanaman buncis periode sebelumnya. Supaya hasil panen lebih maksimal, sebaiknya manfaatkan saja bibit hibrida buncis yang bisa diperoleh di kios pertanian.

5. Formula Menanam Bibit Buncis

Tanaman buncis ialah jenis tanaman sayuran yang bisa dikembang-biakkan dengan isi buah, yang bisa ditanam langsung, tidak harus disemai terlebih dulu. Namun meski begitu, sebelum mulai menanam bibit buncis sebaiknya Anda mencampurnya bersama insektisida terlebih dulu. Untuk apa? Gunanya adalah untuk buat menghindari serangan hama perusak bibit yang ada didalam tanah.

Semoga informasi di atas bermanfaat.

Informasi lebih lanjut tentang produk-produk PT. Mutiaracahaya Plastindo, bisa didapatkan lewat menghubungi kami disini.

%d bloggers like this: