Mengenal Prinsip Kerja Bioflok, Budidaya Higienis nan Menjanjikan

Prinsip kerja bioflok harus Anda pahami terlebih dahulu sebelum menerapkannya di budidaya ikan milik Anda. Prinsip ini sebenarnya sederhana, yakni dengan memberikan kebutuhan pakan ikan lele sesuai porsinya menggunakan sekumpulan organisme.

Karena ikan lele merupakan ikan karnivora, ia membutuhkan protein dalam jumlah yang besar untuk tumbuh kembangnya. Kadar protein dari pakan yang diberikan pun tidak seutuhnya diserap. Hanya sekitar 20—30 persen pakan ikan lele yang diserap menjadi daging. Selebihnya, terbuang dalam bentuk urine dan feses.

Lalu …

Prinsip kerja bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang mengandung karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen menjadi massa lumpur atau sludge. Cara ini didapatkan dengan menggunakan bakteri pembentuk flok yang memiliki sifat biopolymer polihidroksil alkanoat sebagai ikatan bioflok tersebut.

Nah,

Latar belakang bioflok dilakukan karena kotoran yang dihasilkan lele bisa beracun bagi lele itu sendiri. Proses metabolisme lele menghasilkan amonia. Amonia tersebut akan membentuk total amonia nitrogen atau TAN. Limbah ini bisa menurunkan kualitas air, bersifat toksik, dan hal terburuk bisa membunuh ikan. Amonia menjadi faktor pembatas kesuksesan budidaya ikan. Pengendalian amonia ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas budidaya.

  • Bioflok ditujukan memanipulasi aktivitas mikroba untuk mengontrol kualitas air. Mikroba tersebut diharapkan bisa mengubah amonium menjadi protein mikrobial yang mampu mengurangi residu sisa pakan.
  • Bioflok sendiri berasal dari kata bios yang berarti kehidupan dan floc yang berarti gumpalan. Gumpalan yang dimaksud berisi berbagai organisme mulai dari mikroba autotrof dan heterotrof, bakteri, fitoplankton, fungi, ciliata, nematoda, dan sebagainya.
  • Sedangkan limbah nitrogen yang berbahaya diubah menjadi protein bakteri yang bisa dimanfaatkan oleh ikan. Ikan pun akan mendapat protein ganda, yaitu berasal dari pakan dan mikroba. Protein mikroba ini sendiri sebenarnya merupakan protein daur ulang yang didapatkan dari sisa pakan.
  • Prinsip kerja bioflok memerlukan banyak air. Selain itu, sistem ini juga memerlukan aerasi dan pengadukan yang kuat untuk menjaga suspensi limbah organik agar bisa dicerna oleh bakteri. Bakteri heterotrof aerobik-lah yang akan menggunakan nitrogen, fosfor, dan nutrien lainnya.
  • Proses tersebut memperbaiki kualitas air. Limbah juga akan tersirkulasi kembali dan diperkaya dengan berbagai bakteri. Partikel flok yang menggumpal ini digumpalkan oleh polisakarida dari bakteri.

Sehingga,

Bisa dibilang, prinsip kerja bioflok bisa disamakan dengan biofilter pada kolam biasa. Hal ini karena tidak ada filtrasi eksternal dan bahkan dibutuhkan sedikit atau tanpa pembuangan padatan dari kolam.

Demikian informasinya.

Informasi lebih lanjut tentang produk-produk PT. Mutiaracahaya Plastindo, bisa didapatkan lewat menghubungi kami disini.

%d bloggers like this: