Proses Pengolahan Garam
Indonesia secara rutin mengimpor garam setiap tahunnya. Hal ini karena kebutuhan garam negara masih belum bisa dicukupi secara mandiri karena beberapa faktor, salah satunya ada semakin berkurangnya petani garam. Menyadari hal itu, kini banyak masyarakat pesisir mulai mencoba untuk terjun ke dalam usaha pembuatan garam. Tapi sebelum memulai usaha tersebut, alangkah baiknya jika Anda mengetahui langkah-langkah dalam proses pembuatan garam dengan benar, agar garam yang dihasilkan juga memiliki kualitas yang baik.
Pengambilan dan Penampungan Air Laut
Sebelum mengolah air laut menjadi garam, langkah awal yang harus dilakukan adalah mengambil air laut dan menampungnya pada kolam penyimpanan atau banker (tempat penyimpanan air laut sebaiknya dalam keadaan tertutup oleh atap, agar air laut tidak menguap karena sinar matahari). Pengambilan air laut ini dilakukan dengan menggunakan pompa, agar prosesnya dapat berjalan dengan lebih cepat.
Penuaan Air Laut
Selanjutnya, air laut sebaiknya dituakan dengan cara memindahkan air laut yang telah ditampung sebelumnya ke dalam petakan penuaan air. Penuaan dilakukan hingga kotoran-kotoran yang ada di air laut mengendap ke dasar petak, sehingga air laut menjadi bersih dan bebas dari kotoran. Dan di sinilah peran penting geomembrane ada di alas tambak garam, demi membuat air bersih dari kotoran. Air yang sudah tua selanjutnya ditempatkan pada tempat penyimpanan air tua atau banker khusus yang telah disediakan untuk menyimpan air yang sudah dituakan sembari menunggu giliran untuk dilakukan proses kristalisasi.
Penjemuran atau Kristalisasi
Selanjutnya, air yang sudah tua tadi disalurkan ke petak kristalisasi. Proses kristalisasi ini dilakukan dengan cara menjemur air tua selama kurang lebih 2 hari, hingga air berubah bentuk menjadi kristal-kristal garam. Setelah kristal garam terbentuk, maka garam sudah siap dipanen dan dilakukan pemadatan.
Panen dan Pemadatan Garam
Panen dilakukan dengan mengumpulkan kristal yang dihasilkan pada proses pengkristalan air laut sebelumnya ke dalam satu wadah untuk selanjutnya dilakukan proses pemadatan. Pemadatan garam dilakukan dengan menempatkan garam yang sudah dipanen ke dalam wadah yang dilapisi dengan saringan. Tujuannya adalah garam menjadi lebih kering dan terbebas dari air laut sisa dari proses kristalisasi sebelumnya.
Demikian. Semoga bermanfaat.
Informasi lebih lanjut tentang produk-produk PT. Mutiaracahaya Plastindo, bisa didapatkan lewat menghubungi kami disini.