Cara Pengendalian Hama Burung Pipit di Lahan Padi
Tanaman padi adalah tanaman pangan pokok Indonesia yang produksinya terus dijaga, supaya kestabilan pangan nasional tidak berantakan. Oleh karena itu, melindungi lahan padi dari gangguan hama wajib diupayakan.
Nah, salah satu hama pengganggu di lahan padi yang cukup meresahkan adalah hama burung pipit. Kenapa? Yuk, cari tahu cara mencegahnya!
Kenapa hama burung pipit meresahkan?
- Karena hama burung pipit akan memakan biji atau bulir padi sehingga menyebabkan petani mengalami kehilangan 30—50 persen dari hasil produksi. Burung pipit biasanya akan menyerang tanaman yang sudah berumur 70—80 hari, saat bulir-bulir padi terisi.
- Hal lainnya yang juga meresahkan dari hama burung pipit adalah, mereka secara bergerombol akan memakan tanaman padi dari pagi sampai sore.
Berikut cara mencegahnya :
- Menanam tanaman berwarna mencolok. Pada umumnya burung pipit tidak menyukai warna-warna yang mencolok, seperti warna kuning. Oleh karena itu, petani bisa menghalau serangan hama ini dengan menanam bunga matahari. Bunga tersebut dapat ditanam di pematang sawah sebagai pembatas. Dengan begitu, burung akan enggan mendekat ke tanaman padi.
- Pasang benda-benda mengkilap. Burung pipit juga tidak suka dengan benda-benda yang mengkilap. Oleh karena itu, hama burung bisa diusir dengan menggunakan benda-benda yang mengkilap, seperti plastik atau bekas piringan cakram (CD audio/video). Biasanya, petani menancapkan kayu setiap 5 meter atau disesuaikan dengan kondisi lokasi. Pada kayu tersebut akan diikatkan plastik mengilap yang akan memantulkan sinar matahari yang datang. Sayangnya, cara ini memiliki kelemahan, yakni saat cuaca mendung, pagi, dan sore hari plastik ini tidak bisa memantulkan cahaya matahari.
- Pasang jaring perangkap. Pengendalian hama burung pipit juga bisa dilakukan dengan menggunakan jaring bekas menangkap ikan. Jaring tersebut ditancapkan pada beberapa kayu atau bambu di pematang sawah.
- Tanami jengkol. Cara penggunaannya cukup mudah, petani akan merendam jengkol selama beberapa hari hingga air rendamannya mengeluarkan aroma jengkol yang menyengat. Setelah itu, air rendaman jengkol tersebut akan dimasukkan ke botol, kemudian botol tersebut diletakkan di beberapa sudut sawah atau disemprot ke tanaman padi. Dijamin burung pipit tidak akan berani mendekat ke lahan padi.
Semoga informasinya bermanfaat.
Informasi lebih lanjut tentang produk-produk PT. Mutiaracahaya Plastindo, bisa didapatkan lewat menghubungi kami disini.