Apa Saja Alat dan Bahan untuk Alas Tambak dan Kolam?

Sebagian pengusaha tambak masih menggunakan sistem tradisional dalam membangun usahanya, yaitu dengan memanfaatkan tanah sebagai dinding dan alas tambak. Alasannya klasik yaitu ingin menghemat anggaran. Namun, penggunaan tanah sebagai dinding dan alas tambak sebenarnya tidaklah efisien. Mengapa? Hal ini dikarenakan tanah memiliki porositas dan permeabilitas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah meloloskan air yang, pada akhirnya tambak akan mudah kekurangan air. Padahal, air merupakan sumber daya yang langka terutama di musim kemarau. Lalu, alat dan bahan apa saja yang lebih sesuai untuk digunakan sebagai alas tambak?

Berikut ini adalah jawabannya.

Semen

Penggunaan semen sebagai dinding dan alas tambak terbilang cukup mahal, namun kekuatannya dapat bertahan hingga puluhan tahun. Keunggulan dari tambak atau kolam semen adalah komoditi tambak seperti udang dan ikan akan lebih aman dari serangan hama pembuat lubang, seperti kepiting.

Terpal

Harga yang terjangkau dan beredar banyak di pasaran, membuat terpal menjadi salah satu bahan populer untuk dijadikan sebagai alas tambak. Cara penggunaan yang praktis juga menjadi pertimbangan para pengusaha tambak untuk menggunakan terpal.

Terpal tersedia dalam beragam ukuran dan warna, namun yang biasa digunakan dalam usaha tambak adalah terpal biru dan cokelat. Dari bahan penyusunnya, terpal terbagi menjadi dua, yaitu terpal plastik dan terpal karet. Daya tahan terpal karet disinyalir dapat bertahan hingga 5 tahun, sedangkan terpal plastik hanya dapat bertahan hingga 3 tahun.

Geomembrane

Geomembrane adalah lapisan plastik kedap cairan yang sangat cocok diaplikasikan pada tambak dan kolam. Geomembrane sendiri memiliki struktur yang fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan bentuk tambak atau kolam.

Keuntungan menggunakan geomembrane pada usaha tambak

  • Geomembrane lebih tahan lama, sehingga cocok untuk usaha tambak secara intensif.
  • Air tambak jadi tidak mudah keruh, sehingga sirkulasi oksigen dapat berjalan dengan baik
  • Proses pemanenan yang lebih cepat, dengan cara menarik geomembrane ke permukaan tambak sehingga udang atau ikan dapat terperangkap dan mudah untuk dikumpulkan.

Geomembrane terbaik saat ini adalah Geomembrane HDPE yang terbuat dari lapisan polietilen kualitas terbaik, sehingga memungkinkan untuk tahan terhadap panas tinggi, korosi, hingga paparan cairan asam yang membuat geomembrane HDPE mampu bertahan hingga kurang lebih 10 tahun.

Informasi lebih lanjut tentang produk-produk PT. Mutiaracahaya Plastindo, bisa didapatkan lewat menghubungi kami disini.

%d bloggers like this: