Ragam Jenis Pupuk Tunggal
Sejatinya pupuk merupakan salah satu elemen penting di dalam kegiatan pertanian. Dan ternyata pupuk dibagi jadi dua jenis yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
- Pupuk tunggal sering dibutuhkan untuk menyuplai kebutuhan unsur hara tanaman. Namun, masih banyak orang yang belum paham dengan pengertian dari pupuk tunggal itu sendiri. Sederhananya, pupuk tunggal merupakan pupuk anorganik yang hanya mengandung satu jenis unsur hara sebagai penambah kesuburan tanah.
- Pupuk tunggal terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kandungannya, yaitu pupuk N, P, dan K. Penggunaan pupuk tunggal dapat memudahkan petani menyesuaikan kebutuhan kadar masing-masing unsur hara.
- Sementara itu, ada juga pupuk anorganik yang disebut sebagai pupuk majemuk. Pupuk majemuk merupakan pupuk campuran yang sengaja dibuat oleh pabrik agar mengandung dua atau lebih unsur hara.
Lalu, apa saja jenis-jenis dari pupuk tunggal ini?
Pupuk Nitrogen. Pupuk nitrogen (N) mengandung unsur hara nitrogen yang dibutuhkan oleh tanaman. Biasanya, pupuk ini diberikan pada masa pertumbuhan vegetatif tanaman untuk menumbuhkan daun dan cabang. Nitrogen berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi, dan merangsang pertunasan untuk tumbuh. Selain itu, nitrogen juga berfungsi meningkatkan kualitas kandungan protein dan menyediakan bahan makanan bagi mikroba. Nitrogen akan diserap ke tanah dalam bentuk ion nitrat dan ammonium.
Pupuk Fosfor. Pupuk fosfor (P) mengandung fosfor yang berfungsi untuk menunjang proses pertumbuhan pada tanaman. Fosfor dibutuhkan pada respirasi dan fotosintesis, penyusunan asam nukleat, pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah, serta merangsang pertumbuhan akar tanaman menjadi lebih tahan terhadap kekeringan dan mempercepat masa panen sehingga mengurangi risiko keterlambatan masa panen. Dosis pupuk fosfor akan semakin bertambah ketika tanaman sudah siap berbuah atau memasuki masa generatif untuk memicu pertumbuhan bunga dan buah.
Pupuk Kalium. Pupuk kalium (K) mengandung kalium yang berfungsi untuk memengaruhi susunan dan mengedarkan karbohidrat di dalam tanaman, mempercepat metabolisme unsur nitrogen, serta mencegah bunga dan buah agar tidak mudah gugur. Jika dilihat dari fungsi kalium, tak heran pupuk kalium sama seperti pupuk fosfor. Jumlah dosisnya akan semakin banyak saat tanaman sudah memasuki masa pertumbuhan generatif untuk mendukung keberhasilan pembentukan buah.
Demikian penjelasannya. Semoga bermanfaat.
Informasi lebih lanjut tentang produk-produk PT. Mutiaracahaya Plastindo, bisa didapatkan lewat menghubungi kami disini.